MANCHESTER, KOMPAS.com - Pelatih Manchester United (MU), Alex Ferguson, mengatakan, Premier League tidak membantu peningkatan daya saing klub Inggris karena tetap memaksakan pertandingan akhir pekan kepada tim yang bermain di ajang Eropa pada pertengahan pekan. Hal ini juga berlaku bagi Liverpool, yang akan menjamu Chelsea, Minggu (2/5/2010), atau tiga hari setelah melakoni laga leg kedua semifinal Liga Europa, melawan Atletico Madrid.
"Bermain saat makan siang setelah pertandingan hari Kamis tak adil bagi tim Inggris. Itu terjadi berulang kali. Itu terjadi kepada kami dan itu terjadi kepada tim lain," ungkap Ferguson.
"Kami akan memilih mereka bermain selama 90 menit pada hari Kami dan saya selalu katakan bahwa saya tak berpikir tim (Inggris) mendapat bantuan (dari Premier League) ketika mereka tampil di ajang Eropa. Anda hanya bergantung kepada ketahanan pemain," lanjutnya.
Keluhan yang sama juga pernah diungkapkan pelatih Arsenal, Arsene Wenger. Namun, hal itu memang sulit dihindari pengelola Premier League, setidaknya untuk musim ini karena mereka terbebani kewajiban menuntaskan liga lebih cepat untuk memberikan kesempatan tim nasional Inggris menyiapkan diri untuk Piala Dunia 2010 Afrika Selatan.
Selain itu, badai salju yang melanda Eropa sekitar akhir tahun lalu juga memengaruhi padatnya jadwal. Cuaca buruk itu membuat sejumlah pertandingan tertunda dan tanpa memaksakan jadwal yang ada, masa persiapan tim nasional Inggris-lah korban utamanya.
Terlepas dari jadwal padat dan kelelahan yang disebut Ferguson dan Wenger sebagai biang kegagalan tim masing-masing di Liga Champions musim ini, media-media Inggris menduga, Ferguson tak semata-mata memprotes kebijakan Premier League karena punya kepentingan khusus. Mereka butuh Liverpool menang atas Chelsea supaya bisa menjaga peluang juara.
MU saat ini berada di tempat kedua dengan 79 poin atau berselisih satu angka dari Chelsea di puncak klasemen. Mengingat MU dan Chelsea sudah dua kali bertemu dan sama-sama menyisakan dua laga, MU terpaksa mengharapkan tangan lain mengganjal Chelsea, dan tim yang bisa diharapkan adalah Liverpool.
Masalahnya, akan sulit bagi Liverpool mengalahkan Chelsea tanpa dukungan fisik prima. Sementara Chelsea beristirahat sepekan penuh, Liverpool cuma punya waktu senggang tiga hari. Waktu istirahat Liverpool akan semakin sedikit karena pertandingan melawan Chelsea akan digelar pada pukul 13.30 waktu setempat, atau lebih cepat 2,5 jam dibanding MU, yang akan menghadapi Sunderland.
Yang jelas, seandainya Liverpool kalah, sulit bagi MU mempertahankan gelar juara, karena pada laga terakhir, Chelsea akan bertemu Wigan Athletic, yang di atas kertas, seharusnya bisa ditundukkan "The Blues".