Follow me on Twitter RSS FEED

Masih Soal Final 1999

Posted in

MANCHESTER, KOMPAS.com — Ketika bicara soal Bayern Muenchen dan Manchester United, sel kelabu lantas memutar tayangan final Liga Champions 1999, di mana Bayern menyerah 1-2 akibat sepasang gol pada injury time. Drama itu menjadi aib yang tak terhapuskan meski setelah itu MU tak pernah menang atas Bayern.

Idealnya, dendam dibalaskan di ajang dan momen yang sama. Namun, karena kedua kubu bermain di liga berbeda dan Liga Champions tak selalu bisa mempertemukan mereka, setiap kesempatan pantas disebut sebagai ajang balas dendam.

Musim ini, undian perempat final Liga Champions mempertemukan mereka. Keduanya telah melakoni leg pertama, Selasa (30/3/2010), dengan Bayern keluar sebagai pemenangnya dengan skor 2-1. Namun, noda belum terbilas karena MU masih bisa menghindari aib pada leg kedua di Old Trafford, Rabu (7/4/2010).

Namun, Bayern berpeluang besar memulihkan nama baik sebagai raksasa Jerman dan Eropa di Old Trafford nanti. Sementara Bayern bakal tampil dengan kekuatan terbaik, MU malah akan bermain tanpa pemain utamanya, Wayne Rooney.

Rooney mengalami cedera pada leg pertama pekan lalu dan diprediksi baru kembali tanggal 17 April mendatang. Tanpa Rooney, permainan MU terlihat tanpa pola dan determinasi. Itu terlihat ketika mereka dipaksa menyerah 1-2 oleh Chelsea di ajang Premier League akhir pekan lalu.

Kekalahan itu menambah beban psikologis MU karena hasil itu membuat mereka turun ke posisi kedua dengan 72 poin, atau terpaut dua angka dari Chelsea di puncak klasemen.

Memang, MU dan Chelsea masih memiliki lima laga sisa musim ini, yang di atas kertas sama bobot kesulitannya. Namun, mengingat konsistensi Chelsea, sulit bagi MU berharap mereka akan terus mendulang poin penuh, sementara "The Blues" tidak.

Bandingkan situasi MU dengan Bayern. Selain datang dengan modal keunggulan 2-1, mereka juga baru sukses mengudeta Schalke dari puncak klasemen Bundesliga.

Melihat situasi tersebut, Bayern bisa diharapkan bisa lolos ke semifinal. Selain itu, menyingkirkan MU di Old Trafford akan sedikit mengobati luka final tahun 1999. Setidaknya, dengan memperpanjang rekor buruk MU di muka mereka, Bayern bisa mengatakan bahwa insiden final tahun 1999 adalah cuma soal nasib baik dan buruk.

Tak mau anak didiknya terbutakan oleh ramalan di atas kertas, Pelatih Bayern Louis van Gaal mengingatkan mereka bahwa MU adalah tim besar, siapa pun pemain yang akan diturunkannya nanti. Ia punya dugaan, MU akan ngotot mencari gol cepat untuk mengamankan tiket semifinal dan pasukannya tak boleh lengah sedikit pun.

"Ya, mereka mencetak gol tandang dan mereka adalah tim besar. Mereka memiliki sejumlah pemain berpengalaman dan bermain di rumah. Tentu saja, mereka akan mendapatkan dukungan suporter," ulas Van Gaal.

"Tim kami cukup muda. (Skuad) kami terdiri atas pemain-pemain muda. Jadi, ini adalah situasi yang berbeda. Ini akan menjadi duel antara tim kami dan mereka. Kita lihat bagaimana ini berlangsung," tandasnya. (SCN)

0 komentar:

Posting Komentar